Selasa, 20 November 2012

Ujian Mid Kimia Organik I

Soal dan Jawaban Kimia Organik I

Soal
1.a. Mengapa alkohol sukar disubstitusi dengan gugus fungsi atau senyawa lain?
   b. Jelaskan bagaimana upaya agar alkohol dapat disubstitusi dengan reagen yang lain!
       Berikan contoh!

2.a. Mengapa alkana sukar bereaksi dengan senyawa lain?
   b. Jelaskan bagaimana agar alkana dapat bereaksi dengan yang lain!


Jawab
1.a. Dari referensi yang saya baca, Alkohol adalah senyawa organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil (-OH),   dan ikatan dari hidrogen ini memiliki kelektronegatifan yang tinggi. Hal inilah yang membuat alkohol sukar disubstitusi.

1.b. Alkohol merupakan senyawa yang sukar disubstitusi dengan gugus fungsi atau senyawa lain, tetapi ada beberapa upaya agar alkohol dapat disubstitusikan dengan reagen yang lain, yaitu sebagai berikut:
  1. Reaksi dengan logam aktif
Atom H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Reaksi ini mirip dengan reaksi natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air berlangsung lebih cepat. Reaksi ini menunjukkan bahwa alkohol bersifat sebagai asam lemah (lebih lemah daripada air).
  1. Substitusi Gugus –OH oleh Halogen
Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen).
Contoh:





2.a. Ada beberapa sebab yang membuat alkana sukar bereaksi dengan senyawa lain, yaitu:
- Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena ikatan C antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Tidak seperti kebanyakan senyawa organik lainnya, senyawa ini tidak memiliki gugus fungsional.
- Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana nilainya diatas 60, yang berarti sulit untuk bereaksi dengan asam maupun basa
2.b. Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada kondisi dan pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat, sekalipun dalam temperatur kamar. Hal tersebut dimungkinkan karena senyawa kerosin dan gasoline mengandung banyak rantai cabang dan memiliki atom karbon tersier yang menjadi activator berlangsungnya reaksi tersebut. Berikut ini ditunjukkan beberapa reaksi alkana :

1.Reaksi Oksidasi
R-H + O2 --> CO2 + H2O + Panas
(R = Gugus alkil)

2.Halogenasi
R-H + Cl2 --> R-Cl + HCl
(R = Gugus alkil)
Alkana dapat bereaksi dengan halogen dalam pengaruh panas atau pengaruh sinar UV.

3.Nitrasi
R-H + HNO3 --> R-NO2 + H2O
(R = Gugus alkil)
Reaksi antara alkana dengan asam nitrat berlangsung antara suhu 150-4750C.

4.Sulfonasi
R-H + H2SO4 --> R-SO3H + H2O
(R = Gugus alkil)





 Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/frisna_0606305_reaksi_organik/isi/reaksi_alkohol.html/

Sabtu, 10 November 2012

reaksi asam basa

REAKSI ASAM BASA


REAKSI KIMIA
         Konsep Dasar Reaksi Kimia
Reaksi kimia merupakan proses perubahan satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat yang berbeda. Suatu reaksi kimia dapat dicirikan dengan  adanya perubahan (warna, bau, sifat), gelembung udara/gas, endapan

Reaksi asam-basa (reaksi perpindahan proton)
Ciri-ciri asam dan basa, yaitu:
No.
Asam
Basa
1.
Jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+ (proton)
Jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH- (hidroksil)
2.
PH < 7
PH >7
3.
Rasanya asam
Rasanya pahit
4.
Merusak logam (bersifat korosif)
Merusak kulit (bersifat kaustik)
5.
Memerahkan  kertas lakmus biru
Membirukan kertas lakmus merah
6.
Wujud berupa padat,cair dan gas
Wujud berupa padat,cair dan gas

 REAKSI ASAM ORGANIK
Definisi dari asam sebagai “substansi yang memberi ion (proton) ke yang lain”. Dapat dilihat bagaimana mudahnya asam melepas ion hidrogen ke molekul air saat mereka larut dalam air. Asam pada larutan memiliki kesetimbangan sebagai berikut:
Sebuah atom hidroksinium dibentuk bersama-sama dengan anion (ion negative) dari asam. Persamaan ini kadang-kadang disederhanakan dengan menghilangkan air untuk menekankan ionisasi dari asam.
Maksud dari asam organik merupakan asam lemah adalah karena ionisasi sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan sebagai molekul yang tidak terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam etanoik, larutan mengandung 99% molekul asam etanoik dan hanya 1 persen yang benar benar terionisasi. Posisi dari kesetimbangan menjadi bergeser ke arah kiri.
Contoh asam organic yaitu:
 
Asam asetat yang memiliki rumus kimia CH3COOH.

REAKSI OKSIDATIF SENYAWA HIDROKARBON



REAKSI OKSIDATIF SENYAWA HIDROKARBON

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut
Pada senyawa-senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna) dapat terjadi reaksi-reaksi, salah satu nya ialah reaksi oksidasi. Reaksi Oksidasi juga disebut terbakar reaksi.

Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut.

CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)

Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon. Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.

Bilangan oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun

Oksidasi yang tidak lengkap ditandai dengan nyala api merah dan ada jelaga. Jelaga terbakar atom.
Hanya beberapa bagian dari senyawa alkena dan alkuna yang terbakar sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh atom karbon yang lebih tinggi dalam alkena dan alkuna dari yang di alkana. Hasil karbon yang lebih tinggi lebih banyak oksigen diperlukan untuk membakar.
Contoh:
Oksidasi besi (II) menjadi besi (III) dengan hidrogen peroksida dalam kehadiran asam:
Fe2+ → Fe3+ + e−

H2O2 + 2 e− → 2 OH−

Keseluruhan persamaan:

2 Fe2+ + H2O2 + 2 H+ → 2 Fe3+ + 2 H2O


Reaksi melibatkan oksidator seperti O2, O3, dan KMnO4. Reaksi oksidasi yang penting adalah reaksi dengan O2 yang dikenal sebagai pembakaran.
Contoh reaksi oksidasi:

Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier
Alkohol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi berbeda terhadap oksidator seperti K2Cr2O7, KMnO4, dan O2.
Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier selengkapnya dapat di lihat
Berikut reaksi oksidasi pada masing-masing alcohol
1. Reaksi oksidasi alcohol primer akan menghasilkan alkanal (aldehida), jika dibiarkan beberapa lama, maka proses oksidasi akan berlanjut menghasilkan suatu asam karboksilat. Jika kita ingin memperoleh aldehida dari proses oksidasi ini, maka secepatnya dilakukan destilasi untuk menghindari proses oksidasi berlanjut.
2. Reaksi oksidasi alcohol sekunder akan menghasilkan suatu keton (alkanon)
3. Pada alcohol tersier, tidak terjadi proses oksidasi
Reaksi oksidasi pada alkoksi alkana (eter)
Alkoksi alkana bereaksi dengan O2 membentuk senyawa hidroperoksida
­­
Reaksi oksidasi pada alkanal/aldehid
Reaksi oksidasi alkanal digunakan sebagai reaksi identifikasi antara alkanal/aldehid dengan alkanon/keton. Simak informasi lengkapnya di sini.

Reaksi oksidasi alkanon/keton
Alkanon tidak dapat mereduksi oksidator lemah seperti larutan fehling dan larutan tollens. Sifat ini, digunakan untuk membedakan alkanon dari isomer fungsinya, yaitu alkanal/aldehid. Simak informasinya di sini.

Reaksi oksidasi pada asam alkanoat
Reaksi oksidasi asam alkanoat hanya terjadi pada asam metanoat dan asam 1,2 etanadioat