REAKSI OKSIDATIF
SENYAWA HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah
sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut
Pada senyawa-senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna) dapat terjadi reaksi-reaksi, salah satu
nya ialah reaksi oksidasi. Reaksi Oksidasi juga disebut terbakar reaksi.
Suatu senyawa alkana
yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air disebut
dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada senyawa
hidrokarbon berikut.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g)
+ H2O(g)
Reaksi pembakaran
tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa metana (CH4)
dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon. Kedua senyawa tersebut
harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom karbon pada
senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa
karbon dioksida adalah +4.
Bilangan oksidasi atom
C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi), sedangkan
bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun
Oksidasi yang tidak
lengkap ditandai dengan nyala api merah dan ada jelaga. Jelaga terbakar atom.
Hanya beberapa bagian
dari senyawa alkena dan alkuna yang terbakar sepenuhnya. Hal ini disebabkan
oleh atom karbon yang lebih tinggi dalam alkena dan alkuna dari yang di alkana.
Hasil karbon yang lebih tinggi lebih banyak oksigen diperlukan untuk membakar.
Contoh:
Oksidasi besi (II)
menjadi besi (III) dengan hidrogen peroksida dalam kehadiran asam:
Fe2+ → Fe3+ + e−
H2O2 + 2 e− → 2 OH−
Keseluruhan persamaan:
2 Fe2+ + H2O2 + 2 H+ →
2 Fe3+ + 2 H2O
Reaksi melibatkan oksidator seperti O2, O3, dan KMnO4. Reaksi oksidasi yang penting adalah reaksi dengan O2 yang dikenal sebagai pembakaran.
Contoh reaksi oksidasi:
Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier
Alkohol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi berbeda terhadap oksidator seperti K2Cr2O7, KMnO4, dan O2.
Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier selengkapnya dapat di lihat
Berikut reaksi oksidasi pada masing-masing alcohol
1. Reaksi oksidasi alcohol primer
akan menghasilkan alkanal (aldehida), jika dibiarkan beberapa lama,
maka proses oksidasi akan berlanjut menghasilkan suatu asam karboksilat.
Jika kita ingin memperoleh aldehida dari proses oksidasi ini, maka
secepatnya dilakukan destilasi untuk menghindari proses oksidasi
berlanjut.
3. Pada alcohol tersier, tidak terjadi proses oksidasi
Reaksi oksidasi pada alkoksi alkana (eter)
Alkoksi alkana bereaksi dengan O2 membentuk senyawa hidroperoksida
Reaksi oksidasi pada alkanal/aldehid
Reaksi oksidasi alkanal digunakan sebagai reaksi identifikasi
antara alkanal/aldehid dengan alkanon/keton. Simak informasi lengkapnya di sini.
Reaksi oksidasi alkanon/keton
Alkanon tidak dapat mereduksi oksidator lemah seperti larutan
fehling dan larutan tollens. Sifat ini, digunakan untuk membedakan
alkanon dari isomer fungsinya, yaitu alkanal/aldehid. Simak informasinya
di sini.
Permasalahan:
BalasHapusPada proses reaksi oksidasi alkohol, hasil Reaksi oksidasi alcohol primer akan menghasilkan alkanal (aldehida). Hasil Reaksi oksidasi alcohol sekunder akan menghasilkan suatu keton (alkanon). Tetapi pada alkohol tersier, tidak mengalami oksidasi. Apa yang menyebabkan hal itu?